Ku gerah dengan resah - resah bergelimang
menata setiap ukiran perihku
mematahkan setiap alunan jemari
yang setiap waktu melambai hatimu
Entah
seakan badai terus kau tiupkan
hingga sayap-sayapku hilang kendali
duri-duri kau bentangkan meluas
hingga ku tak berani lagi untuk berdiri
di atas bukit kamunti
tempat tertinggi di hatimu
Bagaimana?
jika sayap-sayap tak terkendali
menampakkan sisi lain badaimu
dan tapak kakiku menginjak keras
hingga badaimu terhenti selamanya
dan kamu dalam ketenangan
di lembah soromandi
tempat terendah di hatimu
Entah bagaimana lagi
namun, ku akan tetap mencoba
mengukirku kembali
di hatimu
Selama aku masih mampu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar