Kamis, 09 Februari 2012

Fajar Segera Tiba***

Saat ini, aku masih sendiri. Dia belum terbangunkan dari mimpinya. Senangnya, hari-hariku terasa indah setelahnya kembali. Tak sabar membentangkan perasaanku di taman hatinya. Pagi ini, aku teringat saat indah bersamanya.
         Pada hari yang bermula dengan ceria dan berakhir dengan canda tawa. Saat keduanya merasa asing, menatap dari balik pemisah yang membatasiku berkreasi dengan imajinasi. Mengabaikan pandangan dari taman yang tersenyum melihat kami. Tiba-tiba awan mulai runtuh, dengan air mata yang sangat indah, menyebar, membuat seketika suasana terasa dingin. Perasaanpun bertranslasi menjadi deg-degan. Begitu dekat, namun jemari mulai gugup, hatiku mulai gagap menyampaikan statusnya. Pandangan itu, membuatku luluh. Beri aku sandaran, agar aku bisa menguatkan hatiku untuk tetap di situ dan menikmati setiap rintihan awan, suka citanya melihat kami bersama. canda tawa bertabur gugup terus menyinari suasana yang dingin itu, hingga semuanya reda dan kembali normal.
          Entah kenapa, aku selalu tenang bersamanya, dan sampai sekarang. Semoga perasaan itu masih ada, di hatinya. Fajar akan segera kembali. Saat dia tiba nanti, akan ku sapa dia dengan kata yang sama seperti saat itu. Takkan kubiarkan hari ini lenyap oleh badai matahari, hingga ku bisa memilikimu saat senja menjelang. Kita akan selalu bersama, dalam cinta dan ketaqwaan, Pengantin Senjaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar