Kamis, 06 Mei 2010

Tawa dedaunan




Langit biru terhias awan putih
Bergumpal mengejar yang lain
Suara tepukan dedaunan beriringan
Mengikuti alunan detak langkah awan
Angin yang kadang lelah
Berhenti sejenak dan kadang memaksa
Mengajak awan kembali berkejaran
Menghasut rerumputan kembali menari
Dedaunan pun kembali bertepuk
Mengikuti sajak yang dilantunkan
Dari sepoi tiupan kedamaian
Tertawa riang tanpa resah
Walau teriring dedaunan lain berjatuhan
Namun dengan bijak dan tanpa khawatir
Dedaunan yang riang berirama
“mereka dedaunan tua,
Sudah seharusnya jatuh,
Lekang terhempas angin,
Terlepas untuk selamanya”
Begitu benar dan sangat bijak
Karena seiring dengan itu
Tumbuh berjuta dedaunan baru
Yang lebih muda, cerah dan ceria
Meneduhkan mata yang penak
Menyalurkan kedamaian
Pada seluruh alam
Lebih kuat
Walu dihempas badai
Diterpa hujan yang deras
Selalu bisa bertahan dan menhan
Untuk selama-lamanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar