Sabtu, 17 April 2010

Kancobo' Limbi

HAha,, judul yang aneh, tapi itulah sebuah nama. Nama tempat yang dulu sangat terkenal oleh orang banyak di Bima, Nusa Tenggara Barat. Tepatnya di desa Tumpu, Sila-Bima-NTB. Sebuah temapat yang dianggap keramat, dipercayai oleh masyarakat setempat mempunyai Parafu (Penunggu/yang menempati/yang menguasai di tempat itu). Semacam kepercayaan animisme dan dinamisme yang masih tersisa dari nenek moyang.
Dari bahasa, Kancobo' Limbi merupakan nama dari bahasa asli tempat itu (bahasa mbojo), yang artinya Kancobo'=lubang mata air, sedangkan limbi=belimbing. Sehingga dengan mudah kita dapat mengartikan bahwa nama tempat itu maksudnya Mata air yang diyakini mempunyai penjaganya, dan dahulu tempat mata air itu keluar berada tepat di bawah sebuah pohon belimbing, mata air itu dahulunya satu, namun sekarang sudah membesar menjadi dua. Jadi, dipercaya bahwa tempat itu keramat. jadi merinding nech! Masyarakat yang percaya bahwa tempat ini memiliki Parafu yang dapat memberi mereka apa yang mereka inginkan, menyembuhkan dari pengyakit dan menyelamatkan dari kemelaratan. Parafu adalah semacam dewa yang menjaga suatu tempat yang diyakini bisa memberi manfaat dan kemudharatan. Mereka yang mempunyai keinginan melakukan ritual khusus di tempat ini. Seperti biasa, membawa sesajen dan binatang yang dikorbankan,karena diyakini mereka menyukai darah binatang yangh dikorbankan itu. kemudian baru dimulai rikhusus, biasanya ditemani oleh orang pintar, yang diyakini dekat dan mengenal betul Parafu itu.
kegiatan seperti ini terakhir kali, saya pribadi melihatnya sekitar masa-masa orde baru berakhir dan beralih ke masa reformasi, walaupun tidak ada hubungnnya dengan masa-masa itu, hanya menandakan waktunya saja. Setelah itu sudah jarang dan bahkan hampir tidak ada yang melakukan hal semacam itu, mungkin masyarakat mulai sadar bahwa semua itu syirik setelah mereka memperdalam islam.
Tapi, bagaimanapun juga, tempat itu tetap memiliki nilai budaya yang tinggi. dimana bikan hanya orang-orang bima saja yang mendatanginya, namun dari luar juga tidak sedikit dahulu. Bisa disimpulkan bahwa nilai budayanya bagi masyarakat setempat sangat tinggi., Pada masa sekarang, tempat itu dijadikan temapat untuk melakukan kegiatan rutin para ibu-ibu, seperti menyuci dan mandi, airnya sangat jernih lho. tidak ketinggalan pula laki-laki yang melakukan kegiatan tersebut.
Ini menurut pendapat saya, sepengetahuan saya, jika ada kesalahan mohon dikoreksi.

2 komentar:

  1. setiap budaya emang menarik.....
    semakin menarik lagi kalo kita mau mengenalnya

    banggalah dengan kebudayaan kita
    hidup bangga
    hidup!

    BalasHapus
  2. kalo ada gambar/fotomya pasti lebih menarik...

    *hmm...jadi penasaran pengen ke sana,,,

    Keep Writing...!!!

    meng-GO INTENASIONAL-kan kekayaan alam Indonesia

    BalasHapus